Resensi Film : Dilwale (2015) + Link Download

Dilwale.jpg

 

Resensi film : Dilwale (2015)

Cast : Shah Rukh Khan, Kajol, Varun Dhawan, Kriti Shanon

Director : Rohit Shetty

 

Film ini jelas sangat menarik perhatian calon pengunjung bioskop, punya nilai jual yang sangat tinggi.

Dibintangi oleh superstar nomor 1 India, King Khan, disebut-sebut sebagai film reunian SRK-Kajol setelah film superhits yang tayang di bioskop India sejak 1995 hingga sekarang, Dilwale Dulhania Le Jayenge, yang memasuki ulang tahun ke-20. Lagunya yang rilis beberapa bulan sebelum filmnya resmi tayang didendangkan oleh Arijit Singh, penyanyi playback yang sangat populer berkat lagu Tum Hi Ho dari Aashiqui 2. Video musik Gerua, mengingatkan kita dengan Suraj Hua Madam dari film Kabhi Kushi Kabhie Gham dengan efek visual dahsyat kekinian tetapi dengan adegan basi yang menggelikan (seperti lari-larian dalam tempo lambat), disebut sebagai musik video termahal yang pernah ada. Belum lagi triler film yang terkesan ‘sangat film’, membuat film ini terlihat sangat WAH. WUAHHH.

Film ini sendiri mendapatkan penghasilan sebanyak 21 crore di hari pertamanya, menandakan bahwa promosi mereka sangat sukses. Dan tidak banyak film India yang mendapatkan layar di jaringan bioskop Indonesia, beruntung lah kita bisa menyaksikannya di sini.

Sayangnya ketika menengok situs film IMDB, kita akan banyak menemukan kekecewaan dari kritikus dan reviewer—jika kalian perhatikan angka 1 mendominasi rating.

Awalnya, aku pun terkejut ketika melihat banyaknya angka 1. Apa kritikus terlalu kejam? Apa ekspektasi mereka terlalu tinggi hingga mudah kecewa (seperti yang terjadi pada film Dil Dhadakne Do, mendapat rating rendah tapi ternyata filmnya fine dan malah bagus sekali).

Karena penasaran, aku menontonnya, daaan…

Aku mengerti mengapa penonton memberi rating film ini dengan angka yang menyedihkan 0.0.

Film ini diawali dengan adegan Raj (Shah Rukh Khan) di tengah pertarungan lalu mendapatkan luka tembak di dada, lalu terbangun dari tidurnya. Itu bukanlah mimpi semata, tetapi merupakan kejadian 15 tahun yang lalu.

Apa yang terjadi di masa lalunya?

Raj memiliki seorang adik bernama Veer (Varun Dhawan) yang bandel dan suka menguji nyali menggunakan mobilnya (maunya bikin adegan pamer kekerenan yang jatuhnya jadi maksa –-). Veer bertemu dengan Ashita (Kriti Shanon), yang dia panggil Shu (bagaimana ceritanya dia dipanggil Shu shu, lihat sendiri, yang terkesan maksa lagi –-) saat motor Ashita mogok dan dia mencari tumpangan lalu bertemu Veer.

Sejak diperkenalkannya Veer, film ini mulai kehilangan arah (baru mulai sudah kehilangan arah, gimana sih aku -_-a). Film yang diawali dengan adegan action dramatis berubah atmosfer menjadi komedi yang kocak tapi gak bikin ketawa. Veer bertemu lagi dengan Ashita saat Ashita datang ke bengkelnya untuk membetulkan motor, dan sejak inilah hubungan mereka semakin dekat.

Veer lalu berkelahi di sebuah hiburan malam lalu dia mendapat luka serius karena serangan musuh bebuyutan sang kakak. Tahu adiknya diserang musuh, Raj membalaskan dendamnya, dan sejak inilah kita akan melihat lebih banyak adegan perkelahian,  menguak kembali apa yang terjadi 15 tahun yang lalu di Bulgaria. Ya, Bulgaria (kenapa Bulgaria? Karena pertarungan balap-balapan mobil ala ala agen dan mafia agak gak cocok dengan tradisi orang India, jadi dibikinlah settingnya di luar negeri, mengerti? -_-).

Di Bulgaria, 15 tahun yang lalu, Raj yang putra bos mafia bertemu dengan Mira (Kajol) saat menolong Mira yang terjatuh di jalan karena kecelakaan kecil. keduanya lalu bertemu lagi di jalan, dan menjadi dekat. Banyak adegan romantis keduanya saat bersama (eh gak romantis-romantis banget sih, sepertinya benar keduanya terlibat perang dingin di dunia nyata sehingga chemistry-nya maksa. Maksa lagi -_-).

Semakin dekat Raj, yang saat itu dipanggil Khali, dengan Mira, semakin jatuh cinta lah dia pada Mira, tetapi kemudian Mira membongkar jati dirinya.

Mira adalah putri dari musuh ayah Raj, yang mendapat misi untuk menghancurkan Raj.

Yup, Raj dan Mira sejatinya adalah musuh. Raj pun terluka parah karena ‘pengkhianatan’ Mira.

Tetapi Raj merasa bahwa cintanya tulus kepada Mira, sehingga alih-alih balas dendam, dia malah menyelamatkan Mira yang nyaris jatuh ke jurang. Ketulusan Raj mengetuk hati Mira. Dia meminta maaf pada Raj dengan menemuinya ke rumah, namun ditolak Raj. Mira membuktikan bahwa permintaan maafnya tulus dengan terus menunggu di depan rumah walaupun kehujanan (really, film wah dengan adegan basi –-). Raj kasian dan menemuinya dengan membawa payung, lalu Raj melemparkan payung, hujan-hujanan sambil memeluk Mira pertanda dia telah memaafkan ( hmm –-).

Nah sayangnya kisah cinta mereka tidak mendapat dukungan dari Ayah Mira, sehingga terjadilah pertarungan sengit antara Ayah Raj dan Ayah Mira di rumah Mira. Kedua ayah saling menembak satu sama lain hingga tewas, dan sialnya saat Mira melihat adegan itu, pistol berada di tangan Raj. Mira mengira Raj-lah yang membunuh Ayahnya, lalu dia pun menembak Raj.

Setelah peristiwa itu, keduanya terpisah.

Dan ingat, Dilwale adalah kisah cinta Raj dan Mira, hingga 15 tahun kemudian keduanya bertemu lagi, dengan kebetulan yang sangat kebetulan.

Mira ternyata kakak dari Ashita yang dicintai adik Raj 0.0.

 

Sudah ya, jalan ceritanya sampai bagian ini saja 0.0.

 

Jika digambarkan dengan satu kata, film ini menggelikan, wkwkwkw 0.0 (bahkan aku yang pecinta film Bollywood aja bilang menggelikan, gimana yang ilfil duluan 0.0). Adegan romantisnya agak kekanakkan (seperti yang kuceritakan di atas), kurang dewasa dan tidak sesuai dengan wajah pemainnya –-. Mari bicara kenyataan, SRK sudah 50 tahun, dan Kajol 41 tahun, meskipun SRK sudah diberi poni agar kelihatan muda, dia tetaplah pria dewasa yang kalau di Indonesia mungkin sudah menjadi kakek-kakek –-. Dia tidak lagi sesuai memerankan seorang lover, dengan adegan romantis kocak ala remaja -_- (SRK di Dilwale Dulhania Le Jayenge dan SRK di Dilwale berjarak 20 tahun loh).

Film yang komersil (kualitas nomor sekian yang penting laku di pasaran) biasanya menambahkan adegan komedi dan kelucuan demi mengundang tawa—tidak hanya action-romance—dan  di sinilah peran Johnny Lever, komedian yang kerapkali muncul di film-film SRK lain. tetapi Johnny Lever pun seperti kehilangan kelucuannya. Varun Dhawan yang tampan sudah mencoba terlihat kocak, tetapi hanya mampu membuat tersenyum kilat.

Alhasil, romance-nya gak dapet, action-nya nanggung, komedinya pun ngambang sehingga ketiga unsur itu gak bisa saling mengisi satu sama lain, gagal menjadikan film ini sebagai film yang asyik untuk disimak. Apa kekuatan film ini? ceritanya mediocre—sudah banyak diangkat di film-film lain. core atau backsound pun selalu dibuat berlebihan—maunya biar adegan romantis pada kisah cinta atau kocaknya pada adegan komedi atau serunya perkelahian menjadi lebih hidup dan dramatis, tetapi gagal menutup kekurangan ruh pada adegan, malah membuat kekurangan lebih nampak.

Dilwale dipoles sedemikian WUUAAAH, mahal, dan fiiiilemmm baaangeeeet (lihat adegan lari SRK di awal atau perkelahian Varun), seperti wajah yang terlalu banyak make up sehingga tidak lagi natural dan dibuat-buat.

Terlalu digembar-gemborkan, overrated.

Aku gak percaya superstar nomor 1 Bollywood bisa bermain di film seperti ini -_-

Pada dasarnya SRK, Kajol dan lainnya adalah aktor dan aktris yang hebat tetapi akting mereka terlihat menggelikan karena cerita yang…. ah, sudahlah -_-

Tapi aku suka lagu-lagunya, sungguh >.<

Note : aku sering mendengar orang-orang gak menyukai film India karena lebay dan nyanyi-nyanyiannya yang euwww… dan aku berharap mereka tidak ilfil lagi dengan film India karena film ini. percayalah, film India sekarang tidak semuanya seperti ini -_-

download filmnya Di sini

Chennai Express.jpg

 

Title: Chennai Express

Casts: Shah Rukh Khan, Deepika Padukone, Satyaraj, Nikitin Dheer, Lekh Tandon, etc.

Genre: action-comedy-romance

Director: Rohit Shetty

Story: Robin Bhatt, Farhad

Producer: Gauri Khan (Red Chillies Entertainment)

 

————————————————————

 

Sebelum memaparkan sinopsis film yang meraih pendapatan tertinggi kedua di 2013 setelah Dhoom 3 ini, aku penasaran, apakah orang-orang India juga mengenal istilah “ketulah”?

 

Film dibuka dengan adegan Rahul (Shah Rukh Khan) memegang sebuah sekop dengan tubuh berdarah. Di sekeliling dia, banyak orang tengah mengawasi gerak-geriknya. Kemudian Rahul melayangkan sekopnya seolah sedang menghadapi sebuah perkelahian sengit. Dia tengah menghadapi sebuah peristiwa besar dalam hidupnya!

 

Sedikit berbeda dengan narasi yang dibawakan oleh Rahul sendiri. Rahul mengakui bahwa selama ini dia hanyalah pria biasa dan menjalani hidupnya dengan biasa-biasa saja. Orangtuanya meninggal saat dia kecil, hingga dia dibesarkan oleh nenek dan kakeknya, Dada Ji (Lekh Tandon). Dia meneruskan bisnis kakeknya berupa toko manisan. Selama ini, sang kakek cenderung over protektif terhadapnya. Kakek juga suka mencampuri urusan percintaannya hingga dia tidak juga menikah di usianya yang ke-40. Rahul merasa, sikap kakek terlalu mengekang kebebasannya. Banyak kerabatnya yang bertualang ke luar negeri, tapi dia tidak bisa. So, tidak ada peristiwa besar yang dia alami selama ini.

 

Kehidupan Rahul mungkin sedikit berubah ketika sang kakek wafat tepat di ulang tahunnya yang ke-100. Kesedihan Rahul hanya sampai ketika upacara kematian sang kakek. Setelahnya, dia merasa bebas, bahkan merencanakan untuk bersenang-senang menggodai para gadis seksi bersama temannya ke Goa.

Namun rencana Rahul terhalang oleh wasiat terakhir kakek yang disampaikan sang nenek. Kakek menginginkan Rahul menaburkan setengah abunya ke Laut Rameshwaram. Rahul sempat bingung. Bersama temannya, dia membuat taktik untuk mengelabui sang nenek. Dia akan menaburkan abu kakek ke Laut di Goa yang mengalir ke Rameshwaram yang terletak di India bagian Selatan. Tentu saja perbuatan itu tidak dibenarkan.

 

Nenek pun sempat curiga ketika mengantarkan Rahul di stasiun kereta Chennai Express. “Setahuku kereta Chennai Express tidak ke Rameshwaram!”

Rahul sempat tertohok, namun tetap berkelit hingga sang nenek percaya. Rahul juga menaiki kereta di depan mata nenek untuk membuatnya percaya. Tapi itu hanyalah trik. Karena di tengah perjalanan, dia berencana untuk turun, lalu pergi bersama kedua temannya ke Goa.

 

Namun rencana Rahul tidaklah berhasil. Tak sengaja dia meninggalkan abu kakek di kereta hingga dia kembali ke kereta. Dan ketika dia sudah mendapatkannya lalu ingin turun kembali, dia melihat seorang gadis berkostum pengantin, Meenama (Deepika Padukone), yang nyaris ketinggalan kereta dan tengah berlari mengejar kereta. Rahul mengulurkan tangannya dan membantu Meenama naik kereta.

 

Tak hanya Meenama, Rahul juga membantu 4 orang berpenampilan sangar yang juga mengejar kereta. Alhasil, Rahul tidak bisa melompat dari kereta, dan malah menghadapi masalah baru.

Ternyata 4 orang pria yang ditolongnya adalah penjahat. Menurut cerita Meenama, dia diculik 4 orang yang tidak mengerti bahasa India dan hanya bisa berbahasa Tamil itu. Rahul sangat ketakutan pada mereka. Dia tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti Meenama dan 4 orang itu ke Desa Komban, di India Selatan, bersama kereta Chennai Express.

 

Ketulah. Hahaha, itulah kata yang tebersit di kepalaku ketika mengikuti jalan cerita Chennai Express >.< . Ketulah dikarenakan bersikap kurang ajar pada orangtua, dan begitu juga yang telah terjadi pada Rahul. Dia mengelabui neneknya, dan tidak menepati wasiat terakhir sang kakek.

 

Lalu apa balasan yang diterima Rahul? Di desa Komban, dia berpura-pura menjadi kekasih Meenama yang sebenarnya sudah dijodohkan sang Ayah, Durgeshwara, yang merupakan ketua genk mafia (mereka menyebutnya Don) dengan Tangaballi (Nikitin Dheer). Meenama sudah sering melarikan diri karena tak mau dijodohkan. Dan dia memanfaatkan ketakutan Rahul, dan menjadikan Rahul sebagai alasannya tak mau menikah dengan Tangaballi.

 

Meski terlihat tenang, sebenarnya Durgeshwara tidak menyukai Rahul. Rahul pun berulang kali ingin melarikan diri, namun dia terus mendapat kesialan demi kesialan hingga  mau tak mau kembali ke Komban.

Hingga akhirnya dia dan Meenama bisa melarikan diri ke sebuah Desa bernama Vidamba. Beruntung, masyarakat desa ini menyambut kehadiran mereka dengan hangat. Dan di sinilah, perasaan cinta Rahul dan Meenama yang tadinya suka bertengkar itu bersemi. Mereka mengaku sebagai suami istri pada masyarakat desa, dan masyarakat percaya. Meenama sangat menikmati perannya sebagai istri Rahul.

 

Namun sayang, keberadaan mereka di desa ini tercium oleh Tangaballi yang mencari-cari mereka selama ini. Ketenangan mereka dalam pelarian tidaklah lama. Beruntung, masyarakat desa membantu Rahul dan Meenama untuk kabur dari Tangaballi, dan berhasil.

 

Dengan mobil seorang warga, Rahul, atas keinginan tulus Meenama, pergi ke Rameshwaram dan menaburkan abu di laut Rameshwaram dengan rasa hormat. Rahul tersentuh. Meenama telah menyadarkannya. Namun di tempat ini pula mereka memutuskan untuk berpisah. Meenama ingin melanjutkan pelarian dirinya ke Puna, tempat teman masa kecilnya. Rahul setuju akan mengantarkan Meenama ke Puna.

 

Tapi kenyataannya, tanpa disadari Meenama, Rahul membawanya kembali ke Komban!

Rahul mencintai Meenama. Dia tidak ingin melarikan diri lagi, dan ingin lebih berani menghadapi kenyataan. Dia ingin menjadi pria yang bertanggung jawab. Ayah Meenama memberi syarat, jika ingin menikahi Meenama, Rahul harus menunjukkan keberanian dan kejantanannya dengan berkelahi melawan Tangaballi. Dia pun berani menerima tantangan Ayah. Dia ingin membuktikan diri sebagai lelaki jantan, meski nyaris kehilangan nyawa.

Dan inilah peristiwa terbesar yang pernah lelaki biasa 40 tahun ini hadapi!

 

Seperti biasa, Shah Rukh Khan selalu bisa menaklukan peran pria humoris dan memiliki sisi romantis seperti Rahul. Akting dia dan Deepika sudah tidak diragukan lagi. Chemistry mereka pun sudah teruji di film Om Shanti Om. Namun, aku setuju saat SRK bilang, lagu-lagu yang ada di film ini kurang bagus, haha >.< . Tapi, menurutku theme atau background music-nya sangat bagus dan bisa menambah efek dramatisasi untuk adegan-adegannya. Skenarionya pun matang. Alurnya menarik. Komedinya tidak berlebihan. Romantisme-nya menggigit. Emosinya ngena. Dan secara keseluruhan, ini adalah film sederhana yang sangat menghibur.

 

Dan menurutku, film seperti ini berpotensi menjadi film India yang “everlasting” di televisi Indonesia, seperti Kuch Kuch Hota Hai, Kabhi Khushi Kabhie Gham, dan Mohabbatein.

10 dari 10 bintang >.<