Resensi Film : AnyBody Can Dance (2013)

Panggung gemerlap menjadi pembuka film Any Body Can Dance (ABCD) yang berhasil meraih kesuksesan di industri Bollywood ini—meski awalnya sempat diragukan—tipikal kuda hitam. Dan dari adegan pembuka ini juga kita bisa menebak keseluruhan cerita.
Ini film tentang anak muda yang mengikuti kompetisi dance.
Film tentang dance.

Meskipun begitu, sepanjang 2 jam kita tidak hanya melulu menyaksikan adu dance. Ada konflik dan drama yang mengikat keseluruhan cerita.

Vishnu (Prabudeva) merasa ada yang janggal dengan kemenangan anak didikannya, tim Jehangir Dance Company (JDC) di acara Dance Dil Se. Walaupun timnya dinyatakan menang, ia tidak terlihat bangga dan bahagia sama sekali. Penyebabnya, ia melihat sendiri salah satu anak didikannya terjatuh dari panggung saat sedang beraksi. Ia pikir, tim lawan, Lawrence, lebih berhak mendapatkan titel juara.
Merasa hatinya terusik, Vishnu mendatangi sahabat sekaligus rekankerjanya, Jehangir (Kay Kay Menon) pendiri JDC. Ia memprotes kemenangan itu. Bagaimana mungkin timnya menang sementara mereka bukan yang terbaik? Prinsipnya, menari bukan hanya soal koreografi yang bagus, dan kompetisi harus fair. Jehangir pikir Vishnu terlalu naif.
Menyusul protesnya, Jehangir secara sepihak menggantikan posisi Vishnu sebagai koreografer dan pelatih tim dengan Chris dan menjadikannya tim administrasi. Vishnu merasa ia berhak kecewa karena ia ikut membesarkan dan bekerja keras untuk JDC. Tetapi Jehangir memberi alasan bahwa ia ingin perubahan dan membuat tarian yang lebih berkelas internasional sedangkan gaya Vishnu terlalu kolot. Alhasil, Visnu tercampakkan dari JDC.
Vishnu merasa sedih hingga membuatnya nyaris putus asa. Sahabatnya, Gopi berusaha membesarkan dan menghiburnya.

Di rumah Gopi juga, ia melihat beberapa pemuda berandalan sedang dikejar-kejar polisi.  Adegan mereka dikejar-kejar polisi lucu sekaligus keren, hahaha >…….<.

Mereka bisa melompat dari bangunan satu ke bangunan lain dengan mudahnya bak atlet Parkour. Sangat luwes, bisa melompati 3 motor yang terparkir sekaligus, menyelip di bawah meja dagangan pasar, lolos dari lubang tangga yang kecil sementara polisi yang mengejarnya sukses terperangkap. Dengan keluwesan mereka yang menakjubkan, mereka berhasil lolos dari kejaran polisi.
Vishnu pun tercengang melihat aksi mereka. ada sesuatu yang unik yang ia temukan dari mereka.
Di sebuah acara rakyat—perayaan Ganpathi, ia kembali bertemu para pemuda berandalan itu dan akhirnya ia tahu apa sesuatu yang unik itu—mereka menari dengan sangat baik.
Pemuda itu terbagi menjadi 2 kelompok menari, dan namanya juga berandalan, adu dance itu membuat mereka pada akhirnya terlihat perkelahian. Tetapi adegan jotos-jotosan itu justru memberi inspirasi sendiri bagi Vishnu.
Kejadian itu membuat semangat Vishnu meraih mimpinya bangkit lagi. Ia mengundang para berandalan itu, kedua kelompok yang bertikai, menjadi timnya.
Bayangkan saja bagaimana situasi latihan para pemuda dan pemudi yang pernah bertikai itu @.@. Terjadi konflik adu mulut dan adu hebat. Konflik-konflik seperti ini membuat cerita semakin hidup. Tidak mudah bagi Vishnu untuk membuat mereka benar-benar kompak sebagai satu tim. Belum lagi saat mereka latihan, tiba-tiba polisi datang dan menjemput salah satu dari mereka karena kasus narkoba.
Selain itu, kehadiran Shaina, dancer cantik dan seksi membuat mereka terlibat persaingan mendapatkan hatinya. Vishnu juga bertemu lagi dengan Rhea, murid didikannya saat di JDC yang keluar dari JDC karena mendapat pelecehan dari Jehanger. Kemampuan menari Rhea yang di atas rata-rata membuat tim mereka semakin hebat.
Walaupun begitu, Vishnu dibuat kecewa oleh timnya karena dalam sebuah kompetisi dance kecil-kecilan di sebuah klub, mereka tidak kompak sama sekali. Gemas, Vishnu membubarkan timnya dan memilih seorang diri dalam melawan rivalnya. Sambil pergi, ia menekankan pada mereka,
“kalian tahu apa makna D dalam DANCE? Disiplin.”
Ia memilih meninggalkan timnya untuk memberi kesadaran pada mereka. mereka pun berusaha membujuknya dengan tarian tarian bujukan bermaksud agar Vishnu memaafkan kesalahan mereka (ini lucu).

. Tarian mereka berhasil meluluhkan Vishnu.
Setelah tim sudah solid pun masih ada saja cobaan yang harus dihadapi, seperti tempat latihan mereka yang dibubarkan massa karena aduan orangtua salah satu dari mereka, D, yang tidak setuju dengan kegiatan dance—karena dianggap bertentangan dengan kepercayaan yang dianutnya. Dan seperti sebelumnya, mereka berupaya meluluhkan warga dengan tarian.
Dan keindahan tari juga kesungguhan mereka berhasil merebut hati warga (adegan, lagu, dan koreonya sangat menyentuh.

walau tak serta merta berhasil membuat orangtua D mengizinkannya.
Walau tanpa restu, D tetap nekat mengikuti kompetisi Dance Dil Se bersama timnya, DDR, yang dipimpin Vishnu sebagai pendiri sekaligus pelatih.
Belum berarti mereka bebas hambatan. Saat menari untuk babak penyisihan, tim DDR kembali diterpa masalah yaitu kekompakan. 2 anggota tim bertengkar karena berebut perhatian Rhea yang mereka sukai. Pertengkaran mereka terlihat jelas sekali dan hal itu membuat mental timnya jatuh.
Tetapi sejarah pun berulang.
Jehanger, dengan ambisinya bertempur dengan Vishnu di babak final mengompromikan dan membujuk juri agar meloloskan DDR, lalu juri meloloskan mereka untuk lolos ke babak selanjutnya.
Sama seperti kejadian yang telah lalu, Vishnu tak bangga dengan keberhasilan itu. walaupun begitu, ia melanjutkan kompetisi, dan melatih juga mendidik timnya dengan lebih keras.

Ketika menghadapi semifinal, cobaan datang dari salah satu anggota, yaitu Chandu. Chandu merupakan penari utama mereka untuk pertunjukkan ini, tetapi dalam perjalanan ia tertabrak mobil.
Meninggalnya Chandu secara mendadak membuat mental tim jatuh. mereka merasakan duka yang mendalam ketika menari di atas panggung, bahkan Shaina yang mencintai Chandu terlihat sangat terpukul dan menangis sepanjang ia menari.
Apakah hal itu membuat tim mereka lantas gagal?
Tidak. justru juri dan penonton tersentuh dengan tarian berkabung mereka.

Kerja keras Vishnu dan timnya juga dukungan Gopi, tim dance para berandalan kampung ini berhasil meraih semifinal, melawan tim JDC yang merupakan tim dance internasional.

Walaupun tim JDC lebih berkelas, Jehanger tidak percaya diri setelah melihat kehebatan dan kreativitas Vishnu dengan DDR juga pujian yang tidak main-main dari juri. Ia pun memilih cara licik—mencuri koreografi DDR untuk final lewat salah satu anggota DDR yang berkhianat.

Dan sayangnya, tim DDR baru tahu bahwa koreografi mereka dicuri saat acara berlangsung. Mereka pun panik, bagaimana mereka bisa menciptakan koreografi baru dalam waktu yang amat sangat singkat?
Bagaimana cara mereka survive di babak final?
Apa dan bagaimana tarian yang mereka suguhkan demi mendapatkan hati juri dan masyarakat?

Yang jelas, perjuangan dan kerja keras mereka terbayar di final.
Ah ya, menurutku pesan yang ingin mereka sampaikan dalam ini sudah tergambar dengan baik dari jalan cerita yang kupaparkan di atas.
Selain terus berjuang dan tidak menyerah meskipun banyak hambatan yang menghadang, juga tak lupa untuk menyertakan hati dan jiwa untuk apapun yang kita kerjakan. Meraih mimpi dengan kerja keras, kejujuran, dan sepenuh hati, karena yakinlah semua yang datang dari hati, akan menyentuh hati.

Yup, berlaku untuk apapun yang kita kerjakan, tidak hanya dalam menari.

Kekurangan dalam film ini? Mmh, banyak kritikus yang mengatakan gestur para pemain saat berdialog tidak seluwes saat mereka dance. Menurutku itu termaafkan sekali mengingat para pemain adalah dancer, bukan aktor.

Cukup nikmati aja karena Anybody Can Dance adalah film yang menarik dan menyenangkan, apalagi buat kalian penyuka dance.
8,5 dari 10 bintang.